Empat Pejabat PON Papua Dituntut dalam Skandal Korupsi Rp204 Miliar, Roy Letlora Terancam 16 Tahun Penjara

baraNews

Senin, 2 Juni 2025 - 21:51 WIB

50402 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jayapura – Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jayapura, Rabu (28/5/2025), menjadi saksi pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Papua terhadap empat terdakwa dalam kasus korupsi dana Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua tahun 2021. Keempat terdakwa dituntut dengan hukuman bervariasi, tergantung pada peran dan tanggung jawab mereka dalam penyelenggaraan ajang olahraga nasional tersebut.

Dalam persidangan yang berlangsung tertib dan dijaga ketat aparat keamanan, JPU Natalia Rahmma, SH, dan Muh Zulhan Tanjung, SH, secara tegas menyatakan bahwa tuntutan yang diajukan telah disesuaikan dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan dan bukti-bukti otentik yang diajukan selama proses hukum berlangsung. Mereka menegaskan bahwa keempat terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.

Keempat terdakwa yang dimintai pertanggungjawaban hukum dalam kasus ini merupakan aktor-aktor kunci dalam struktur organisasi PON Papua 2021. Mereka adalah Vera Parinussa selaku Koordinator Venue PON XX, Roy Letlora selaku Ketua Bidang II Pengurus Besar PON, Recky Douglas Ambrauw selaku Koordinator Bidang Transportasi, dan Theodorus Rumbiak yang menjabat sebagai Bendahara Umum Pengurus Besar PON.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan hasil audit dan penyidikan, kasus ini telah menimbulkan kerugian negara sebesar Rp204,3 miliar. Anggaran tersebut seharusnya diperuntukkan untuk kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan PON XX Papua 2021, namun disalahgunakan melalui mekanisme pengadaan fiktif, markup anggaran, serta pengelolaan dana yang tidak akuntabel. JPU menyampaikan bahwa para terdakwa tidak menunjukkan itikad baik untuk mendukung gerakan pemberantasan korupsi, yang saat ini menjadi fokus utama pemerintahan dan aparat penegak hukum. Tindakan mereka dipandang tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga mencoreng semangat sportivitas dan persatuan yang menjadi ruh utama PON.

Tuntutan yang diajukan JPU terhadap masing-masing terdakwa bervariasi. Vera Parinussa dituntut 4 tahun penjara. Recky Douglas Ambrauw dituntut 2 tahun penjara. Theodorus Rumbiak dituntut 11 tahun penjara. Sementara Roy Letlora yang dinilai memiliki peran paling dominan dan strategis dalam pengelolaan dana dituntut hukuman paling berat, yakni 16 tahun penjara. Dalam pertimbangan hukumnya, JPU menegaskan bahwa tidak ditemukan faktor-faktor yang meringankan secara signifikan. Sebaliknya, tindakan mereka justru memperburuk kepercayaan publik terhadap lembaga dan program pemerintah.

Setelah pembacaan tuntutan selesai, majelis hakim menutup persidangan dan menetapkan jadwal sidang berikutnya pada 4 Juni 2025 mendatang, dengan agenda mendengarkan nota pembelaan dari tim kuasa hukum masing-masing terdakwa. Publik Papua, khususnya para pemerhati antikorupsi dan insan olahraga, kini menanti putusan akhir yang adil dan berpihak pada kepentingan rakyat. Kasus ini menjadi ujian integritas sistem peradilan dalam menegakkan hukum di tengah maraknya praktik korupsi dalam proyek-proyek besar pemerintah.

“Tuntutan ini merupakan hasil evaluasi menyeluruh atas keterlibatan para terdakwa dalam korupsi yang telah merusak integritas penyelenggaraan olahraga nasional,” ujar JPU Natalia Rahmma kepada media usai sidang.

(RED)

Berita Terkait

Empat Tersangka Korupsi Proyek PLTU 1 Kalbar Ditetapkan, Termasuk Mantan Dirut PLN
Korupsi Uang Perjalanan Dinas DPRD Tanggamus, DPP KAMPUD Minta KEJATI Lampung Umumkan Tersangka
Eks Jaksa Azam Akhmad Akhsya Divonis 9 Tahun Penjara, Denda Rp500 Juta dan Uang Pengganti Rp11,7 Miliar
Sepuluh Perusahaan Swasta Didakwa Rugikan Negara Rp 7,87 Triliun dalam Kasus Asabri
Kejari Tanjung Perak Tahan Direktur PT DJA Tersangka Korupsi Kredit Modal Kerja Bank BUMN Rp7,9 Miliar
KPK Tegaskan Pengembalian Uang oleh Bupati Pati Sudewo Tak Hapus Unsur Korupsi
Kejaksaan Agung Limpahkan Berkas Dugaan Suap Hakim Vonis Lepas Perkara Ekspor CPO ke PN Tipikor Jakarta Pusat
Kejari Pasaman Tahan Mantan Wali Nagari Panti Tersangka Dugaan Korupsi Dana Desa Rp 174 Juta

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:47 WIB

Babinsa Tanah Kongkong dan Warga Gelar Karya Bakti Bersihkan Jalan Suprapto

Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Patroli Gabungan TNI–Komduk Wujudkan Penguatan Binter dan Mitigasi di Wilayah Koramil 1411-06/Bonto Tiro

Kamis, 16 Oktober 2025 - 12:24 WIB

PARVEZ VAPE STORE Hadir di Bulukumba: Surga Baru bagi Pecinta Vape di Jalan Samratulangi!”

Kamis, 16 Oktober 2025 - 05:48 WIB

Gerak Gerik Mencurigakan, IRT di Bulukumba Diamankan Polisi, Satu Saset diamankan.

Kamis, 16 Oktober 2025 - 00:50 WIB

Hanya Pondasi Yang Siap, Anggaran 200 Juta… Jembatan Penghubung Desa Bonto Marannu Desa Bontobarua, Kabupaten Bulukumba,Ada Apa???

Rabu, 15 Oktober 2025 - 09:17 WIB

Dua Advokat dan Rekan Media Ngopi Bareng di Warkop Icil Depan Stadion Bulukumba: Hangatkan Silaturahmi dan Pererat Sinergitas

Rabu, 15 Oktober 2025 - 09:06 WIB

Dua Advokat dan Rekan Media Ngopi Bareng di Warkop Icil Depan Stadion Bulukumba: Hangatkan Silaturahmi dan Pererat Sinergitas

Rabu, 15 Oktober 2025 - 01:03 WIB

Koramil 1411-02/Blkp Gelar Karya Bakti Bersama Warga di Dusun Pangi-Pangi, Desa Swatani

Berita Terbaru