Jakarta – Dukungan untuk langkah PSSI yang melayangkan protes keras atas penunjukan wasit pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia terus mengalir, khususnya dari kalangan suporter Timnas Indonesia. Mereka menilai keputusan AFC dan FIFA menunjuk wasit asal Kuwait dan China penuh tanda tanya.
Sekretaris Jenderal Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PPNSSI), Richard Achmad Supriyanto, menegaskan para pendukung Timnas bersiap memberikan dukungan total, termasuk dalam bentuk aksi massa dan pengumpulan cap jempol darah apabila belum ada tindak lanjut dari AFC pekan depan.
“Kami sudah kumpulkan tandatangan dan cap jempol darah sebagai bentuk solidaritas. Ini bukan gertakan, tapi bentuk cinta kami untuk Indonesia,” tegas Richard dalam perbincangan dengan RRI Pro 3, Minggu (21/9/2025).
Menurut Richard, pemilihan wasit Ahmed Al-Ali (Kuwait) dan Ma Ning (China) untuk dua laga krusial Timnas kontra Arab Saudi dan Irak dinilai tidak netral. Ia mengatakan, keduanya sempat mendapat sorotan karena keputusan kontroversial di pertandingan Asia Tenggara yang melibatkan Vietnam dan Thailand.
“Kami khawatir jika wasit yang punya sejarah kontroversial memimpin laga Timnas, bisa merusak mental pemain dan hasil akhir pertandingan,” ungkapnya.
Koordinasi langsung dengan PSSI juga diklaim terus dilakukan. PPNSSI berharap federasi sepak bola Asia dan dunia mendengarkan suara pendukung Indonesia agar pertandingan berlangsung fair tanpa kejanggalan.
“Jika sampai minggu depan AFC dan FIFA diam, kami turun ke jalan. Kami akan kirimkan cap jempol darah sebagai bentuk protes serius,” tambah Richard.
Sementara itu, pengamat sepak bola nasional Ario Yosia mengingatkan bahwa perjuangan Timnas tetap harus mengedepankan fokus dan kesiapan teknis. Ia menyebut, tekanan mental akibat keputusan luar lapangan memang bisa berpengaruh, tapi penguasaan taktik dan konsistensi harus tetap jadi senjata utama.
“Wasit bisa saja memengaruhi jalannya laga. Tapi Garuda harus lebih besar dari itu. Hadapi Arab Saudi dan Irak dengan penuh fokus, profesionalitas, dan keberanian,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah mengonfirmasi bahwa federasi Indonesia telah mengirimkan surat protes resmi ke AFC dan FIFA. Erick menilai keputusan menunjuk wasit dari kawasan yang sama dengan calon lawan patut dipertanyakan.
“Kami ingin pertandingan yang fair. Kami tidak bicara menang atau kalah, tapi soal keadilan dan integritas,” kata Erick dalam pernyataan resmi.
Berikut daftar wasit yang ditunjuk AFC untuk dua laga krusial Timnas Indonesia:
🟥 Arab Saudi vs Timnas Indonesia (8 Oktober 2025)
- Wasit: Ahmed Al-Ali (Kuwait)
- AR1: Abdul Hadi Al-Anzi (Kuwait)
- AR2: Ahmed Abbas (Kuwait)
- Ofisial 4: Ammar Ashkanani (Kuwait)
- VAR: Abdullah Jamali (Kuwait)
- AVAR: Abdullah Al-Kandari (Kuwait)
🟥 Timnas Indonesia vs Irak (12 Oktober 2025)
- Wasit: Ma Ning (China)
- AR1: Zhou Fei (China)
- AR2: Zhang Shang (China)
- Ofisial 4: Shen Yan Hu (China)
- VAR: Fu Ming (China)
- AVAR: Sivakorn Pu-Udom (Thailand)
Isu ini terus berkembang, dan jadi bahan diskusi hangat di kalangan pecinta sepak bola nasional. PSSI dan suporter berharap suara mereka cukup kuat untuk memberi tekanan pada AFC agar mempertimbangkan ulang keputusan komite wasit demi menjaga integritas pertandingan.
Kini tinggal menunggu, apakah suara “Garuda” didengar oleh para pemegang keputusan di tingkat Asia dan dunia. Jika tidak, aksi massa lengkap dengan “tinta merah” siap digelar.































