Puncak Jaya | Satgas Ops Damai Cartenz bersama Polres Puncak Jaya mengevakuasi jenazah seorang tukang ojek bernama Misto yang menjadi korban penembakan Orang Tak Dikenal (OTK) di Kampung Wundu, Distrik Dokome, Kabupaten Puncak Jaya. Evakuasi berlangsung pada Rabu (17/9/2025) pagi.
Tim berangkat dari RSUD Mulia pukul 07.30 WIT menuju lokasi kejadian. Setibanya di Kampung Wundu pukul 08.30 WIT, jenazah Misto berhasil dievakuasi dan langsung dibawa kembali ke RSUD Mulia. Sekitar pukul 09.30 WIT, tim medis memastikan korban mengalami luka tembak pada bagian leher belakang yang tembus ke rahang kanan. Dari hasil rontgen, tidak ditemukan proyektil bersarang di tubuh korban.
Usai pemeriksaan medis, jenazah disalatkan di Masjid Al-Mujahidin Mulia sebelum diterbangkan ke kampung halamannya di Probolinggo, Jawa Timur, untuk dimakamkan.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa hasil penyelidikan awal mengarah pada dugaan keterlibatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Dugaan tersebut diperkuat dengan klaim TPNPB Kodap XXVIII Yambi pimpinan Tenggamati Enumbi yang menyatakan bertanggung jawab atas penembakan melalui media sosial.
“Tim akan terus mendalami dan memverifikasi kebenaran klaim tersebut,” ujarnya, Kamis (18/9/2025).
Wakaops Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, menegaskan aparat gabungan tetap siaga penuh. “Keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas. Tim di lapangan akan terus bekerja untuk memberikan rasa aman bagi warga Puncak Jaya,” katanya.
Wilayah Puncak Jaya termasuk salah satu daerah rawan aksi KKB di Papua. Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok ini kerap melakukan penyerangan terhadap aparat maupun warga sipil. Aksi penembakan biasanya dilakukan di jalur-jalur transportasi pedalaman dan perkampungan terpencil yang minim pengawasan.
TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) sendiri terbagi dalam beberapa Kodap atau komando daerah pertahanan. Kodap XXVIII Yambi pimpinan Tenggamati Enumbi termasuk yang aktif menyatakan diri bertanggung jawab atas sejumlah insiden kekerasan di Puncak Jaya.
Aksi mereka bukan hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menciptakan rasa takut dan menghambat aktivitas warga, termasuk distribusi logistik dan layanan transportasi. Tukang ojek seperti Misto sering kali menjadi sasaran empuk karena aktivitasnya melewati jalur-jalur rawan untuk mengantar penumpang maupun barang.
Pemerintah pusat melalui aparat keamanan berupaya menekan pergerakan KKB dengan operasi rutin, salah satunya lewat Ops Damai Cartenz. Namun, medan Papua yang sulit, ditambah dukungan lokal yang kadang diterima KKB, membuat operasi penindakan berlangsung kompleks.
Kasus penembakan yang menewaskan Misto menambah catatan panjang rentetan aksi kekerasan di Papua. Peristiwa ini kembali memicu keprihatinan tentang perlindungan warga sipil yang kerap menjadi korban di tengah konflik berkepanjangan.