Mensos Berharap Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Jadi Agen Perubahan

baraNews

Selasa, 21 Januari 2025 - 20:48 WIB

50372 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf berharap lulusan sekolah rakyat, sekolah yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin, dapat menjadi agen perubahan.

“Intinya bahwa sekolah ini memang diperuntukkan bagi anak anak dari keluarga yang miskin, khususnya miskin ekstrem. Mereka diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan di sekolah unggulan, sehingga nanti kalau lulus mereka bisa jadi agen-agen perubahan untuk keluarga dan komunitasnya,” ujar Mensos, Senin (20/1/25).

Ia menegaskan, dampak dari sekolah rakyat memang tidak bisa langsung dirasakan, tetapi dalam jangka waktu kurang lebih tujuh tahun, manfaatnya dapat dirasakan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Mungkin tujuh tahunlah baru dirasakan ya, kalau itu misalnya SMA, SMA kan tiga tahun lulus, kemudian dia meneruskan kuliah, baru setelah itu dia bisa kembali ke keluarga atau komunitasnya untuk melakukan sesuatu supaya membantu peningkatan kesejahteraan keluarga,” ujar Mensos.

Terkait konsep sekolah rakyat, ia mengaku hal tersebut masih dikaji, sambil terus berkoordinasi dan mengumpulkan saran dari berbagai pihak.

“Jadi, kita masih minta (saran) banyak pihak, termasuk Prof. Mohammad Nuh (Menteri Pendidikan Nasional RI 2009-2014) untuk mematangkan konsep ini, pasti nanti kami akan berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti pengelolaannya seperti apa, setelah itu baru lapor pada Presiden,” jelas Mensos.

Ke depan, lanjut dia, apabila sekolah rakyat menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh Kemensos, maka ia akan menyiapkan balai-balai untuk proses belajar-mengajar.

“Ada beberapa itu balai-balai yang kita miliki. Kita siap seutuhnya untuk digunakan proses belajar-mengajar, tentu itu akan lebih cepat,” tutur Mensos.

(ndt/hn/nm)

Berita Terkait

40 Jenazah Korban Runtuhnya Gedung Musala Pesantren Al Khoziny Berhasil Diidentifikasi
Proses Evakuasi Ponpes Al Khoziny Masuki Tahap Akhir, BNPB: Masih Ada 10 Korban Tertimbun
SWI Tegaskan Kebebasan Pers Bukan Monopoli: Tolak Narasi Wajib Kerja Sama dengan PWI
Proyek Jalan Puluhan Miliar di Jabar Bermasalah, Dugaan “Main Mata” Menguat
Jaksa Agung Ingatkan Jajaran soal Serangan Balik Koruptor: Jangan Cemari Kepercayaan Publik
Sepanjang 2024–2025, Jaksa Tuntut 29 Terdakwa Narkoba dengan Hukuman Mati
Tiga Pengedar Narkoba Jaringan Pekanbaru-Jakarta Ditangkap Bareskrim
Lapas Pamekasan Gelar Skrining Massal TBC bagi Warga Binaan

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Cahaya Iman Satgas Yonif 521/DY Bagikan Alkitab untuk Warga Distrik Apalapsili

Jumat, 3 Oktober 2025 - 18:14 WIB

Tasyakuran Naik Pangkat Satgas Yonif 521 Berbagi Kebahagiaan dengan Masyarakat

Sabtu, 20 September 2025 - 08:26 WIB

Pekerja Proyek di Yahukimo Jadi Korban Percobaan Pembunuhan, Diserang 15 OTK

Sabtu, 20 September 2025 - 08:14 WIB

Tukang Ojek di Puncak Jaya Tewas Ditembak OTK, Polisi Duga KKB Terlibat

Sabtu, 20 September 2025 - 07:19 WIB

Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif 521/DY Gelar Gotong Royong Bersama Warga Distrik Eragayam

Kamis, 18 September 2025 - 08:41 WIB

TNI-Polri Evakuasi 6 Personel Kopassus Terkepung di Yalimo, 3 Luka Parah

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Rasa Asih Satgas Yonif 521/DY Binter Terbatas di Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan

Minggu, 17 Agustus 2025 - 21:03 WIB

Pangdam Kasuari Pimpin HUT Ke 80 Kemerdekaan RI “TNI Prima, Garda Terdepan Mendukung Astacita Guna Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat”

Berita Terbaru

REGIONAL

Reformasi Polri Adalah Penguatan, Bukan Penggulingan

Minggu, 12 Okt 2025 - 03:41 WIB