Mauponggo | Upaya penanganan pascabencana banjir bandang terus dilakukan secara intensif oleh personel gabungan dari berbagai instansi. Pada Jumat (19/9/2025), fokus utama diarahkan pada pencarian korban hilang serta penyaluran bantuan logistik bagi warga terdampak.
Personel gabungan yang diterjunkan antara lain berasal dari Mabes Polri, Polda NTT, Polres Nagekeo, Polres Sikka, Brimob Ende, Polsek Mauponggo, hingga Koramil 1625-04. Sejak pukul 06.00 Wita pagi, Tim K-9 SAR dari Mabes Polri dan Polda NTT mulai menyisir aliran Sungai Teodhae, Desa Sawu—lokasi utama terjadinya banjir bandang.
Sebelum proses pencarian dimulai, seluruh tim mengikuti seremonial adat yang dipimpin tokoh masyarakat Kampung Sawu. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya lokal sekaligus memohon keselamatan dalam proses evakuasi.
Pencarian difokuskan di sekitar Jembatan Teodhae I hingga Teodhae II dengan radius sekitar 3 kilometer ke arah muara sungai. Tim K-9 SAR yang dipimpin langsung oleh Kanit K-9 SAR Mabes Polri, IPTU Erasmus Hermi Talaperuw, menggunakan metode pelubangan tanah dengan besi beton untuk memberikan pori pada material banjir yang mengendap, sehingga lebih mudah dideteksi anjing pelacak.
Dari hasil penyisiran, tim menemukan titik yang dicurigai sebagai lokasi korban—berjarak sekitar 300 meter ke arah hulu dari Jembatan Teodhae II, tepat di sisi utara aliran sungai. Lokasi tersebut masih berupa genangan air bercampur rembesan minyak tubuh yang mengindikasikan keberadaan manusia. Tim masih melakukan verifikasi tahap lanjut di titik tersebut.
Sementara itu, bantuan logistik dari Mabes Polri mulai disalurkan ke desa-desa terdampak. Distribusi dilakukan melalui Polsek Mauponggo, dengan dukungan 27 personel Polres Sikka di bawah kendali IPDA Laurensius Laka selaku Waka Polsek Alok yang ditugaskan sebagai BKO.
Di tengah proses evakuasi dan distribusi barang bantuan, aparat juga melakukan pengamanan jalur kunjungan kerja Menteri Pekerjaan Umum bersama rombongan pejabat pusat dan daerah. Kunjungan tersebut turut dihadiri Gubernur NTT dan Bupati Nagekeo yang meninjau langsung dampak bencana di lapangan.
Kegiatan pencarian dan penyaluran bantuan ditutup pada pukul 16.00 Wita dalam situasi aman dan kondusif. Proses pencarian korban direncanakan akan kembali dilanjutkan pada Sabtu (20/9/2025) mulai pukul 06.00 Wita. Tim gabungan memastikan bahwa seluruh proses berjalan dengan mengedepankan aspek keselamatan dan koordinasi antarinstansi.