Memories of Diklatsar

baraNews

Senin, 24 Februari 2025 - 08:26 WIB

50149 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: A. Fatwa Umara

Ombak sore itu menghempas lembut di bibir pantai. Langit yang memerah mulai menyelimuti mereka yang duduk berjejer di atas pasir basah. Tawa riang terdengar, tetapi di balik kebahagiaan itu, ada perjalanan panjang yang telah mereka tempuh. Perjalanan penuh peluh, air mata, dan tekad yang tak tergoyahkan. Di antara mereka, ada seorang anak yang berjuang lebih keras dari siapa pun—sebutlah namanya Arya.

Sejak kecil, Arya bercita-cita menjadi seorang pahlawan kemanusiaan. Baginya, menyelamatkan nyawa dan membantu orang lain adalah panggilan hidup. Maka, ketika ia melihat kesempatan untuk bergabung dalam Diklatsar KSR PMI di kampusnya, ia tak ragu mendaftarkan diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hari pertama dan kedua Diklatsar terasa seperti mimpi buruk. Mereka digembleng dengan latihan fisik yang luar biasa berat. Arya, yang tubuhnya tidak sekuat peserta lain, sering tertinggal. Berkali-kali ia jatuh dalam latihannya, berkali-kali tubuhnya gemetar kelelahan saat push-up. Namun, setiap kali pikirannya berkata untuk menyerah, ia mengingat satu hal—mimpi kecilnya untuk menjadi seorang relawan.

“Jika kau tak mampu bertahan, kau tak akan bisa menolong orang lain,” kata Korlap suatu malam ketika Arya hampir menyerah. Kata-kata itu membakar semangatnya.

Hari-hari berlalu dengan lebih banyak tantangan. Materi kepalangmerahan, pertolongan pertama, manajemen bencana, hingga kepemimpinan menjadi menu utama pelatihan. Dengan tekad baja, Arya terus berlatih dan menantang batas dirinya sendiri.

Puncak Diklatsar adalah simulasi gempa. Para peserta ditempatkan di sebuah lokasi yang telah disiapkan untuk menguji kemampuan mereka dalam menangani situasi darurat. Begitu sirine berbunyi, mereka harus segera mencari tempat berlindung, mengevakuasi korban, dan memberikan pertolongan pertama.

Di tengah kekacauan simulasi, Arya melihat seorang peserta yang berpura-pura menjadi korban dengan luka parah. Tanpa ragu, ia berlari dan segera melakukan tindakan pertolongan pertama. Tangannya gemetar saat membalut luka dan menstabilkan posisi korban. Adrenalin mengalir deras, tetapi pikirannya berusaha tetap fokus.

Meski ini hanya simulasi, situasi terasa begitu nyata. Arya sadar, dalam kejadian sesungguhnya, ia harus mampu bertindak cepat tanpa keraguan. Ia semakin yakin bahwa ini adalah jalan yang ingin ia tempuh.

Sore itu, di pantai, mereka duduk bersama. Beberapa senior memberikan evaluasi, ada juga yang hanya menikmati suasana. Arya tersenyum lebar, menatap laut yang luas diiringi suara ombak. Perjalanan ini bukanlah akhir, tetapi awal dari pengabdiannya.

“Arya, bagaimana rasanya sampai di sini?” tanya salah satu senior.

Arya menghela napas, lalu menjawab, “Rasanya seperti mimpi yang jadi kenyataan. Aku sadar, menjadi relawan bukan tentang seberapa kuat tubuh kita, tapi seberapa besar hati kita untuk terus berjuang.”

Semua tersenyum mendengar jawabannya. Matahari semakin tenggelam, meninggalkan semburat jingga di langit. Di antara deburan ombak dan gelak tawa perpisahan, Arya tahu, ini adalah awal dari kisahnya sebagai seorang pahlawan kemanusiaan.

Berita Terkait

Warga Desa Torete Hentikan Aktivitas PT TAS, Protes Penggusuran Lahan Tanpa Izin
Sungai Bogali Tercemar Diduga Akibat Pengambilan Material Golongan C Ilegal
BPRN Pandai Sikek Ucapkan Terima Kasih kepada Bupati Eka Putra, SE., MM
Kepala Desa Bingung, Puskesmas Sodorkan Berkas: “Sapi Punya Susu, Kerbau Punya Nama”
Konflik Agraria di Torete, Masyarakat Layangkan Surat ke Mendagri RI
Pangdam XXIII/Palaka Wira: Palaka Wira Fest Bukti Kemanunggalan TNI dan Rakyat
Peduli Sesama, Lapas Pamekasan Hadirkan Aksi Nyata Pemasyarakatan Berdampak Lewat Baksos Sembako
Razia Gabungan di Lapas Pamekasan, Sinergi Aparat Tingkatkan Keamanan dan Ketertiban

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 13:41 WIB

Sungai Bogali Tercemar Diduga Akibat Pengambilan Material Golongan C Ilegal

Senin, 13 Oktober 2025 - 12:48 WIB

Patroli Gabungan Koramil 1411-03/Kajang dan Komponen Pendukung, Wujud Penguatan Binter Mitigasi

Senin, 13 Oktober 2025 - 05:33 WIB

PERNYATAAN SIKAP KOALISI PEMUDA PEDULI PEMBANGUNAN PAPUA

Senin, 13 Oktober 2025 - 04:16 WIB

Kasat Narkoba Polres Bulukumba AKP Ahmad Risal Rayakan Ulang Tahun ke-49 .

Senin, 13 Oktober 2025 - 01:26 WIB

Ultimatum PMII Bulukumba: Desak Polres Bertindak Tegas atas Maraknya Kasus Penipuan

Senin, 13 Oktober 2025 - 01:12 WIB

Koramil 1411-07/Herlang Gelar Kerja Bakti Bersama Warga di Pesisir Pantai Ujung Bero

Minggu, 12 Oktober 2025 - 12:52 WIB

Babinsa Koramil Bulukumpa Gandeng FKPPI dan PPM Gelar Patroli Kolaborasi, Jaga Kamtibmas di Malam Hari

Minggu, 12 Oktober 2025 - 11:49 WIB

PENJELASAN Kolonel Daniel Manalu, Praka Amin Gugur Di Tembak KKB di Papua Barat, Senjata Dirampas

Berita Terbaru