Kemenkes: Deteksi Dini Jadi Kunci Berantas Kasus TBC

baraNews

Rabu, 22 Januari 2025 - 18:32 WIB

50457 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta. Kementerian Kesehatan menyatakan deteksi kasus secara dini menjadi salah satu kunci dalam memberantas tuberkulosis (TBC) di Indonesia yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

“TBC penyakit yang bisa diobati asal cepat ditemukan dan bisa berobat hingga tuntas, dan TBC juga bisa dicegah dengan melakukan skrining atau deteksi dini,” ujar Direktur Penyakit Menular Kemenkes, Ina Agustina, Selasa (21/1/25).

Direktur Ina mengatakan Indonesia menempati peringkat kedua negara dengan angka TBC tertinggi di dunia dengan estimasi mencapai 1.090.000 kasus dengan kematian mencapai 125.000 orang pada 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara peringkat pertama ditempati India dengan estimasi mencapai 2.800.000 kasus dengan angka kematian mencapai 315.000 orang. Data tersebut merujuk pada laporan Global Tuberkulosis Report 2024.

Untuk kasus pada 2024 di Indonesia, Direktur Ina mengatakan terlaporkan sebanyak 860.100 kasus yang terkonfirmasi TBC. Dari jumlah tersebut 751.574 orang melakukan pengobatan.

“Tidak hanya masalah nasional, tapi global, diperkirakan sekitar 1 miliar kematian akibat TBC secara global dalam 200 tahun terakhir,” ujar Direktur Ina.

Deteksi kasus diperlukan agar penderita tidak saling menularkan. Pemahaman yang belum kuat di masyarakat soal TBC ini juga menjadi tantangan dalam upaya menekan angka penyakit menular tersebut.

Pemerintah, kata dia, telah mengidentifikasi sejumlah permasalahan dan menyusun langkah strategis untuk mempercepat penanggulangan penyakit ini.

Salah satu strateginya, yakni optimalisasi skrining aktif menggunakan X-ray yang terintegrasi dengan pemeriksaan genetis. Selain itu, integrasi data informasi TBC menjadi fokus utama mengurangi kasus yang tak terlaporkan.

“Terintegrasi dalam pemeriksaan kesehatan gratis ada skrining dan penemuan aktif menggunakan X-ray. Sehingga, diharapkan kita lebih luas untuk menyaring pasien,” jelas Direktur Ina.

Kendati demikian, penanganan TBC tidak bisa mengandalkan sektor kesehatan maupun pemerintah saja. Perlu kerja sama dari seluruh pihak, utamanya kerja sama pentahelix.

“Jadi, kolaborasi lintas sektor mulai dari pusat hingga daerah, pelibatan akademisi, swasta, masyarakat, hingga media perlu dalam upaya ini,” ujar Direktur Ina.

Ia yakin melalui deteksi kasus TBC serta pengobatan yang berkelanjutan, angka kasus atau prevalensi TBC bisa ditekan.

“Kita masih mengutamakan promotif dan preventif. Orang dengan risiko tinggi untuk kena TB, yakni kontak erat, kontak serumah, dan beberapa penyakit tertentu orang dengan HIV, diabetes melitus, atau kurang gizi, adalah orang-orang yang beresiko terkena TB,” jelas Direktur Ina.

(ndt/hn/nm)

Berita Terkait

40 Jenazah Korban Runtuhnya Gedung Musala Pesantren Al Khoziny Berhasil Diidentifikasi
Proses Evakuasi Ponpes Al Khoziny Masuki Tahap Akhir, BNPB: Masih Ada 10 Korban Tertimbun
SWI Tegaskan Kebebasan Pers Bukan Monopoli: Tolak Narasi Wajib Kerja Sama dengan PWI
Proyek Jalan Puluhan Miliar di Jabar Bermasalah, Dugaan “Main Mata” Menguat
Jaksa Agung Ingatkan Jajaran soal Serangan Balik Koruptor: Jangan Cemari Kepercayaan Publik
Sepanjang 2024–2025, Jaksa Tuntut 29 Terdakwa Narkoba dengan Hukuman Mati
Tiga Pengedar Narkoba Jaringan Pekanbaru-Jakarta Ditangkap Bareskrim
Lapas Pamekasan Gelar Skrining Massal TBC bagi Warga Binaan

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Cahaya Iman Satgas Yonif 521/DY Bagikan Alkitab untuk Warga Distrik Apalapsili

Jumat, 3 Oktober 2025 - 18:14 WIB

Tasyakuran Naik Pangkat Satgas Yonif 521 Berbagi Kebahagiaan dengan Masyarakat

Sabtu, 20 September 2025 - 08:26 WIB

Pekerja Proyek di Yahukimo Jadi Korban Percobaan Pembunuhan, Diserang 15 OTK

Sabtu, 20 September 2025 - 08:14 WIB

Tukang Ojek di Puncak Jaya Tewas Ditembak OTK, Polisi Duga KKB Terlibat

Sabtu, 20 September 2025 - 07:19 WIB

Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif 521/DY Gelar Gotong Royong Bersama Warga Distrik Eragayam

Kamis, 18 September 2025 - 08:41 WIB

TNI-Polri Evakuasi 6 Personel Kopassus Terkepung di Yalimo, 3 Luka Parah

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Rasa Asih Satgas Yonif 521/DY Binter Terbatas di Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan

Minggu, 17 Agustus 2025 - 21:03 WIB

Pangdam Kasuari Pimpin HUT Ke 80 Kemerdekaan RI “TNI Prima, Garda Terdepan Mendukung Astacita Guna Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat”

Berita Terbaru

REGIONAL

Reformasi Polri Adalah Penguatan, Bukan Penggulingan

Minggu, 12 Okt 2025 - 03:41 WIB