Ketua DPW MOI Sultra Kecam Intimidasi Jurnalis oleh Oknum Polisi Polres Konawe

baraNews

Selasa, 2 September 2025 - 13:28 WIB

50226 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konawe – Sulawesi Tenggara. Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Media Online Indonesia (MOI) Provinsi Sulawesi Tenggara, Suhardi, mengecam keras dugaan tindakan intimidasi dan perlakuan tidak pantas yang dilakukan oknum anggota Polres Konawe terhadap jurnalis saat melaksanakan tugas jurnalistik di Desa Tawamelewe, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe.

Kejadian bermula ketika sejumlah wartawan melakukan peliputan berdasarkan permintaan masyarakat setempat. Namun, bukannya mendapat perlindungan sebagaimana diamanatkan undang-undang, para jurnalis justru diperlakukan layaknya pelaku kejahatan. Salah seorang wartawan yang ikut meliput menuturkan, mereka disuruh berbaris, diperiksa, bahkan diperlakukan seperti tersangka kasus narkoba. “Saya pribadi merasa sangat dilecehkan dengan perlakuan buruk oknum anggota Polres Konawe,” ungkap salah satu jurnalis korban intimidasi.

Informasi terbaru menyebutkan bahwa oknum yang melakukan tindakan arogan tersebut adalah anggota Intel Polres Konawe. Hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Konawe belum memberikan klarifikasi resmi terkait siapa oknum yang dimaksud serta dugaan pelanggaran etik dan arogansi yang dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua DPW MOI Sultra, Suhardi, menilai tindakan itu sebagai bentuk kebodohan dan arogansi yang mencederai citra Polri di mata publik. Ia menegaskan bahwa perilaku semacam ini justru merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. “Oknum polisi model seperti ini yang merusak kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Tindakan intimidatif terhadap wartawan jelas melanggar hukum dan kode etik profesi Polri. Aparat seharusnya melindungi, bukan memperlakukan jurnalis layaknya penjahat,” kata Suhardi.

Lebih lanjut, DPW MOI Sultra bersama Koalisi Organisasi Pers di Sulawesi Tenggara menegaskan akan menempuh langkah hukum dengan mengadukan kasus ini kepada Irwasda Polda Sultra. Mereka juga mendesak agar dilakukan penyelidikan mendalam atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Pers dan etik profesi Polri. Dalam keterangan resminya, MOI menyebutkan sejumlah aturan yang dilanggar, mulai dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang menegaskan bahwa wartawan berhak mendapat perlindungan hukum, hingga Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian yang menugaskan aparat untuk memelihara keamanan, ketertiban, serta memberikan perlindungan kepada masyarakat. Selain itu, Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang implementasi prinsip HAM juga dilanggar, khususnya pada pasal yang mengatur kewajiban anggota Polri untuk menghormati harkat dan martabat manusia. Kode Etik Profesi Polri yang melarang tindakan sewenang-wenang atau penyalahgunaan kewenangan juga menjadi rujukan utama dalam kasus ini.

Sejumlah desakan pun disampaikan kepada aparat. MOI Sultra meminta Polda Sultra segera memeriksa oknum anggota Polres Konawe yang diduga melakukan intimidasi, sementara Kapolres Konawe diminta untuk segera mengungkap identitas oknum tersebut. Propam Polri juga didesak menindak tegas sesuai aturan etik dan disiplin Polri. Tidak hanya itu, Kapolres Konawe diminta memberikan klarifikasi terbuka kepada publik serta menyampaikan permintaan maaf resmi, termasuk mempertemukan pelaku dengan jurnalis yang merasa diintimidasi. Mereka juga menuntut adanya jaminan perlindungan terhadap wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik, sesuai amanat Undang-Undang Pers.

Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi institusi Polri untuk melakukan evaluasi internal. Tugas wartawan adalah menyampaikan informasi kepada publik, sementara polisi bertugas melindungi masyarakat, termasuk insan pers. Jika aparat justru melakukan intimidasi, maka kepercayaan publik terhadap Polri akan semakin runtuh, dan hal ini dapat menggerus legitimasi institusi penegak hukum di mata masyarakat. (*)

Berita Terkait

Warga Desa Torete Hentikan Aktivitas PT TAS, Protes Penggusuran Lahan Tanpa Izin
Sungai Bogali Tercemar Diduga Akibat Pengambilan Material Golongan C Ilegal
BPRN Pandai Sikek Ucapkan Terima Kasih kepada Bupati Eka Putra, SE., MM
Kepala Desa Bingung, Puskesmas Sodorkan Berkas: “Sapi Punya Susu, Kerbau Punya Nama”
Konflik Agraria di Torete, Masyarakat Layangkan Surat ke Mendagri RI
Pangdam XXIII/Palaka Wira: Palaka Wira Fest Bukti Kemanunggalan TNI dan Rakyat
Peduli Sesama, Lapas Pamekasan Hadirkan Aksi Nyata Pemasyarakatan Berdampak Lewat Baksos Sembako
Razia Gabungan di Lapas Pamekasan, Sinergi Aparat Tingkatkan Keamanan dan Ketertiban

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Patroli Gabungan TNI–Komduk Wujudkan Penguatan Binter dan Mitigasi di Wilayah Koramil 1411-06/Bonto Tiro

Kamis, 16 Oktober 2025 - 12:24 WIB

PARVEZ VAPE STORE Hadir di Bulukumba: Surga Baru bagi Pecinta Vape di Jalan Samratulangi!”

Kamis, 16 Oktober 2025 - 05:48 WIB

Gerak Gerik Mencurigakan, IRT di Bulukumba Diamankan Polisi, Satu Saset diamankan.

Kamis, 16 Oktober 2025 - 00:50 WIB

Hanya Pondasi Yang Siap, Anggaran 200 Juta… Jembatan Penghubung Desa Bonto Marannu Desa Bontobarua, Kabupaten Bulukumba,Ada Apa???

Rabu, 15 Oktober 2025 - 13:09 WIB

Perkuat Binter, Babinsa Koramil 1411-05/Bontobahari Gandeng Komduk Gelar Patroli Malam

Rabu, 15 Oktober 2025 - 09:06 WIB

Dua Advokat dan Rekan Media Ngopi Bareng di Warkop Icil Depan Stadion Bulukumba: Hangatkan Silaturahmi dan Pererat Sinergitas

Rabu, 15 Oktober 2025 - 01:03 WIB

Koramil 1411-02/Blkp Gelar Karya Bakti Bersama Warga di Dusun Pangi-Pangi, Desa Swatani

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Indonesia CX Week 2025: Mendorong Peningkatan Bisnis Lewat Layanan Berkelas Dunia

Berita Terbaru