Delapan Anggota KKB Diamankan Terkait Penyerangan Guru dan Nakes di Yahukimo

baraNews

Selasa, 15 Juli 2025 - 00:21 WIB

50275 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yahukimo, Papua Pegunungan — Kepolisian melalui Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Satuan Reserse Kriminal Polres Yahukimo terus mengembangkan penyelidikan kasus penyerangan terhadap guru dan tenaga kesehatan yang terjadi pada pertengahan Maret 2025 di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo. Hingga Jumat (11/7/2025), delapan orang terduga pelaku berhasil diamankan dalam serangkaian operasi penegakan hukum yang digelar di wilayah pegunungan Papua tersebut.

Kedelapan pelaku diketahui merupakan bagian dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang beroperasi di bawah Batalyon Eden Sawi Yali. Kelompok ini dikomandoi oleh Ohion Helembo alias Bapa Simpan dan berafiliasi langsung dengan Kodap XVI Yahukimo yang dipimpin Elkius Kobak, salah satu tokoh sentral dalam jaringan separatis bersenjata di wilayah tersebut.

Dari delapan orang yang telah diamankan, tiga di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. Ketiganya adalah Aris Pahabol, serta dua lainnya yang diidentifikasi dengan inisial DH dan NS. Sementara lima pelaku lainnya masih menjalani pemeriksaan intensif guna mendalami keterlibatan mereka dalam aksi kekerasan yang menargetkan tenaga pendidik dan kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa aparat keamanan tidak akan mentoleransi kekerasan terhadap masyarakat sipil, terutama mereka yang bekerja di bidang pelayanan publik seperti guru dan tenaga kesehatan.

“Kami serius menangani kasus ini. Pelaku yang terlibat akan kami proses secara tegas dan profesional. Tindakan kekerasan terhadap guru dan tenaga kesehatan tidak bisa ditoleransi karena mereka adalah simbol kemanusiaan dan pelayanan,” ujar Faizal dalam keterangannya di Yahukimo.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, yang turut mendampingi dalam konferensi pers. Ia menekankan bahwa aparat tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga memastikan jaminan rasa aman bagi masyarakat sipil di wilayah konflik.

Sementara itu, Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, menyebutkan bahwa keberhasilan pengungkapan kasus ini merupakan hasil kerja keras aparat gabungan dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua Pegunungan.

“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Aparat keamanan hadir untuk melindungi masyarakat dan menindak tegas kelompok-kelompok yang mengganggu kedamaian,” ujar Yusuf.

Aksi penyerangan terhadap guru dan tenaga medis di Distrik Anggruk menuai keprihatinan luas, mengingat profesi mereka menjadi garda terdepan pelayanan publik di daerah terpencil. Insiden tersebut sempat menyebabkan terhentinya sementara pelayanan pendidikan dan kesehatan di wilayah itu akibat trauma dan kekhawatiran dari para petugas.

Hingga kini, tim investigasi gabungan masih terus mendalami keterangan lima terduga pelaku yang belum ditetapkan sebagai tersangka, serta memburu anggota kelompok lainnya yang diduga kuat ikut terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.

Pihak keamanan menegaskan bahwa operasi pengejaran dan penegakan hukum akan terus dilakukan hingga seluruh pelaku berhasil ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku. (*)

Berita Terkait

Kebersamaan Dalam Duka Satgas 521/DY Turut Bela Sungkawa di Distrik Kobakma
Cahaya Iman Satgas Yonif 521/DY Bagikan Alkitab untuk Warga Distrik Apalapsili
Tasyakuran Naik Pangkat Satgas Yonif 521 Berbagi Kebahagiaan dengan Masyarakat
Pekerja Proyek di Yahukimo Jadi Korban Percobaan Pembunuhan, Diserang 15 OTK
Tukang Ojek di Puncak Jaya Tewas Ditembak OTK, Polisi Duga KKB Terlibat
Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif 521/DY Gelar Gotong Royong Bersama Warga Distrik Eragayam
TNI-Polri Evakuasi 6 Personel Kopassus Terkepung di Yalimo, 3 Luka Parah
Rasa Asih Satgas Yonif 521/DY Binter Terbatas di Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 11:49 WIB

LAKSI Mengecam Ujaran Kebencian dan Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN

Rabu, 8 Oktober 2025 - 15:22 WIB

Rakyat Mengecam Pemberitaan Miring Media Asing Pada Hut TNI ke-80 di Monas

Senin, 6 Oktober 2025 - 20:23 WIB

Polisi Temukan Sejumlah Anak Terpisah dari Keluarga Saat HUT ke-80 TNI di Monas

Senin, 6 Oktober 2025 - 03:59 WIB

SWI Tegaskan Kebebasan Pers Bukan Monopoli: Tolak Narasi Wajib Kerja Sama dengan PWI

Minggu, 5 Oktober 2025 - 18:32 WIB

Menjual Donat, Sergio Pilih Jalan Halal Tanpa Korupsi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 15:54 WIB

Indeks Kebebasan Pers Indonesia Anjlok, PWOD Soroti Ketidakhadiran Dewan Pers sebagai Pelindung Jurnalis dan Media

Minggu, 5 Oktober 2025 - 15:36 WIB

Jakarta Darurat Peredaran Obat Keras, APH Tutup Mata, Ketua Umum Elang 3 Hambalang Minta Pemerintah Ambil Sikap

Minggu, 5 Oktober 2025 - 11:39 WIB

Alex A. Putra: HUT ke-80 TNI Jadi Momentum Pembaruan dan Profesionalitas

Berita Terbaru

REGIONAL

Reformasi Polri Adalah Penguatan, Bukan Penggulingan

Minggu, 12 Okt 2025 - 03:41 WIB