Nama: Chardlyta Belva Umboh
Universitas: IPB University
Bilqisthi Rahmania, seorang asisten dosen Teknik Industri Benih (TIB) di Sekolah IPB University. Ia tak pernah menyangka bahwa dunia laboratorium akan menjadi bagian penting dalam hidupnya. Lahir dan besar di Sukabumi, ia menempuh pendidikan di SDN Dwi Kora 2, SMPN 1 Kota Sukabumi, dan SMAN 1 Kota Sukabumi sebelum melanjutkan studi di IPB University.
Perjalanan Minat Bilqisthi Rahmania
Sejak kecil, ia bercita-cita untuk masuk ke akademi militer atau kepolisian. Namun, pada saat SMA ia menyadari bahwa kondisi fisiknya kurang mendukung untuk masuk akademi militer atau kepolisian. Kemudian, ia pun beralih minat ke dunia wirausaha dan aktif dalam berbagai acara yang mengharuskannya berjualan. Ketertarikannya dalam mengelola dana berlanjut saat kuliah, di mana ia terlibat sebagai Divisi Danspor (Dana dan Sponsorship) dalam kepanitiaan untuk mencari pendanaan acara.
Masuk ke program studi Teknik Industri Benih awalnya bukanlah keinginannya. Jurusan ini merupakan pilihan terakhir, tetapi ia memilihnya demi dapat berkuliah di kampus Sukabumi. Namun, seiring berjalannya waktu ia mulai memahami dan menyukai bidang ini. Ia menyadari bahwa pertanian tak hanya terbatas di sawah, tetapi juga mencakup penelitian di laboratorium. Ketertarikannya pun semakin berkembang saat ia sering melakukan praktikum di lab.
Perjalanan menjadi Asisten Dosen
Setelah lulus, Bilqisthi sempat mengalami kebingungan untuk menentukan langkah selanjutnya. Pada saat ia masih mencari pekerjaan, seorang dosen menawarkannya kesempatan menjadi asisten dosen di Sekolah Vokasi IPB University pada kampus Sukabumi. Dengan tanpa ragu, ia mencoba untuk mendaftarkan diri, terlebih lagi sejak kuliah ia memang memiliki keinginan untuk mencoba membimbing mahasiswa.
Sebagai asisten dosen sejak Agustus 2024, tugasnya mencakup persiapan alat dan bahan untuk mahasiswa selama praktikum, membimbing jalannya praktikum, serta mengevaluasi laporan mahasiswa setiap minggu. Salah satu momen paling berkesan baginya adalah saat melihat mahasiswa melakukan eksperimen yang dulu pernah ia kerjakan. Rasa bangga muncul ketika melihat mereka berhasil. Namun, menjadi asisten dosen juga memiliki tantangan. Mahasiswa sering kali menawar deadline, sementara ia merasa kurang tegas dalam mengambil keputusan.
Selain tugas akademik, Bilqisthi juga aktif dalam berbagai kegiatan. Ia pernah membantu menjadi fasilitator saat kunjungan siswa SMA ke kampus dan memberikan wawasan kepada calon mahasiswa tentang dunia perkuliahan di bidang industri benih. Ia juga terlibat dalam pengabdian masyarakat bersama dosen, mengedukasi ibu-ibu PKK di Desa Cibuntu tentang cara menanam cabai di rumah agar mereka dapat memanfaatkan lahan pekarangan dengan lebih produktif.
Saat masih menjadi mahasiswa, ia menjalani praktik kerja lapangan (PKL) di CV Embrio Multi Agro. Di sana, ia berfokus pada produksi benih talas beneng secara in vitro. Talas beneng merupakan jenis talas besar dengan warna kekuningan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sebagai tugas akhirnya, ia menyusun laporan produksi benih talas beneng berbasis teknologi laboratorium.
Menemukan Passion dari Pilihan yang Tak Direncanakan
Bilqisthi memiliki cita-cita untuk masuk ke suatu perusahaan kebun stroberi di Lembang sekaligus tetap berkecimpung dalam dunia laboratorium. Ia menyadari bahwa profesi laboran di Indonesia memiliki risiko yang tinggi, terutama karena paparan bahan kimia yang dapat berdampak buruk dalam jangka panjang. Misalnya, terlalu sering menghirup alkohol atau terpapar sinar UV dapat meningkatkan risiko kesehatan seperti kanker.
Oleh karena itu, penting bagi pekerja laboratorium untuk mengonsumsi susu atau air kelapa setelah bekerja guna mengurangi efek paparan bahan kimia. Menurutnya, prospek kerja di bidang laboratorium di Indonesia cukup luas, tetapi lowongan pekerjaan terbatas. Banyak laboratorium hanya membutuhkan sedikit tenaga kerja, sehingga kesempatan kerja lebih banyak diberikan melalui jaringan pertemanan di industri.
Menjadi asisten dosen telah memberikan banyak pengalaman berharga bagi Bilqisthi. Ia menyadari bahwa peran asisten dosen sangat penting dalam mendampingi mahasiswa. Asisten dosen tidak hanya membimbing pada saat kegiatan praktikum tetapi juga di luar jam kerja. Perjalanan hidupnya menunjukkan bahwa terkadang pilihan yang tak direncanakan bisa menjadi jalan terbaik. Berawal dari keraguan, Bilqisthi kini menemukan passion-nya dan terus berusaha memberikan kontribusi terbaik bagi dunia pendidikan dan penelitian.
Data penulis:
Nama : Chardlyta Belva Umboh
Universitas : IPB University
Program Studi : Komunikasi Digital dan Media