BKN Bentuk Tim Khusus Perjuangkan Jenderal Hoegeng dan Gus Dur Sebagai Pahlawan Nasional

baraNews

Jumat, 14 Maret 2025 - 08:04 WIB

50212 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA | Sebagai langkah awal, Tim Khusus BKN akan gelar Diskusi Serial Kepahlawanan Jenderal Hoegeng dan Gus Dur di Rawon Bidadari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu,19 Maret 2025 mulai jam 4 sore dan diakhiri buka puasa bersama yang disponsori oleh Rawon Bidadari.

JAKARTA- Hasil kajian awal Barisan Ksatria Nusantara (BKN) merekomendasikan dua nama untuk diperjuangkan sebagai pahlawan nasional, yaitu Jenderal Hoegeng Imam Santoso dan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Jenderal Hoegeng diperjuangkan oleh BKN menjadi pahlawan nasional karena jasanya untuk bangsa ini dalam menjaga stabilitas dan ketertiban di tanah air. Dia juga terkenal sebagai polisi yang jujur, bersih serta memiliki integritas dan moralitas yang tinggi sehingga dapat menjadi teladan bagi bangsa Ini. Sedangkan Gus Dur diperjuangkan oleh BKN menjadi pahlawan nasional karena Gus Dur adalah Presiden RI ke-4 yang merupakan tokoh pluralisme ,toleransi, pejuang HAM dan demokrasi yang sangat besar jasanya dalam menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa ini di saat Indonesia sedang dalam ancaman disintegrasi dan hampir porak poranda karena masalah SARA

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“BKN awalnya mendukung terhadap upaya Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang sering menyampaikan ke publik untuk menjadikan Jenderal Hoegeng Imam Santoso sebagai Pahlawan Nasional. Namun, dari hasil kajian BKN, muncul juga nama KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur untuk diperjuangkan juga sebagai pahlawan nasional,” ujar Ketua Umum BKN, Muhammad Rofi`i Mukhlis alias Cak Ofi, dalam siaran persnya.

Lebih lanjut, Cak Ofi menyampaikan bahwa saat ini, bangsa Indonesia sedang mengalami krisis keteladanan. Karenanya, orang-orang yang memiliki jasa yang besar dan dijadikan pahlawan nasional itu agar perjalanan hidup dan kiprah mereka dapat diteladani.

“Jenderal Hoegeng dan Gus Dur adalah dua tokoh yang masa hidupnya masih tidak terlalu jauh dari kita, hidup di masa pasca kemerdekaan dan berkiprah dalam rangka mempertahanakan dan mengisi kemerdekaan dengan kapasitasnya masing-masing. Sehingga mudah bagi generasi saat ini untuk dapat meneladani mereka berdua dalam konteks mempertahankan dan mengisi kemerdekaan,” ujar Cak Ofi.

Keseriusan BKN dalam memperjuangkan Jenderal Hoegeng dan Gus Dur sebagai pahlawan nasional diwujudkan dengan membentuk tim khusus yang bertugas mengkaji dan melakukan berbagai upaya terkait untuk meloloskan kedua tokoh ini sebagai pahlawan nasional.

“Sebagai langkah awal, tim khusus bentukan BKN akan menggelar Diskusi Serial Kepahlawanan Jenderal Hoegeng dan Gus Dur di Rawon Bidadari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Maret 2025 mulai jam 4 sore dan diakhiri buka puasa bersama yang disponsori oleh Rawon Bidadari,” pungkas Cak Ofi. *

Berita Terkait

Kami Yakin Yang Memfitnah Kepala BGN Tidak Mempunyai Bukti Isu Titik Dapur BGN
Raja Tramadol dan Eximer, Bos Odi Dalang Racun Generasi: Jual Obat Daftar G ilegal Berkedok Konter Pulsa
Stop Jangan Mudah Terprovokasi, Tangkap Penyebar Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN
LAKSI Mengecam Ujaran Kebencian dan Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN
Rakyat Mengecam Pemberitaan Miring Media Asing Pada Hut TNI ke-80 di Monas
Polisi Temukan Sejumlah Anak Terpisah dari Keluarga Saat HUT ke-80 TNI di Monas
SWI Tegaskan Kebebasan Pers Bukan Monopoli: Tolak Narasi Wajib Kerja Sama dengan PWI
Menjual Donat, Sergio Pilih Jalan Halal Tanpa Korupsi

Berita Terkait

Minggu, 12 Oktober 2025 - 16:03 WIB

Raja Tramadol dan Eximer, Bos Odi Dalang Racun Generasi: Jual Obat Daftar G ilegal Berkedok Konter Pulsa

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 14:22 WIB

Stop Jangan Mudah Terprovokasi, Tangkap Penyebar Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN

Kamis, 9 Oktober 2025 - 11:49 WIB

LAKSI Mengecam Ujaran Kebencian dan Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN

Rabu, 8 Oktober 2025 - 15:22 WIB

Rakyat Mengecam Pemberitaan Miring Media Asing Pada Hut TNI ke-80 di Monas

Senin, 6 Oktober 2025 - 20:23 WIB

Polisi Temukan Sejumlah Anak Terpisah dari Keluarga Saat HUT ke-80 TNI di Monas

Senin, 6 Oktober 2025 - 03:59 WIB

SWI Tegaskan Kebebasan Pers Bukan Monopoli: Tolak Narasi Wajib Kerja Sama dengan PWI

Minggu, 5 Oktober 2025 - 18:32 WIB

Menjual Donat, Sergio Pilih Jalan Halal Tanpa Korupsi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 15:54 WIB

Indeks Kebebasan Pers Indonesia Anjlok, PWOD Soroti Ketidakhadiran Dewan Pers sebagai Pelindung Jurnalis dan Media

Berita Terbaru

REGIONAL

Dari Aktivis Menjadi Wakil Rakyat Jakarta

Selasa, 14 Okt 2025 - 11:32 WIB