Banjir Balikpapan Perlu Solusi Sistemik, Bukan Sekadar Penanganan Teknis

baraNews

Kamis, 13 Maret 2025 - 22:07 WIB

50279 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Novi Noor (Aktivis Dakwah)

Hujan deras yang mengguyur Kota Balikpapan sejak Jumat lalu (7/3/2025) dini hari telah menyebabkan banjir di berbagai wilayah. Sedikitnya sembilan titik pemukiman tergenang dengan ketinggian air mencapai 140 cm, menyebabkan rumah warga terendam, perabotan rusak, serta aktivitas masyarakat terganggu. Selain itu, tanah longsor dan pohon tumbang semakin memperparah situasi.

Menanggapi kondisi ini, anggota DPRD Kota Balikpapan, H. La Isa Hamisah, menyoroti buruknya sistem drainase yang tidak mampu menampung volume air hujan. Faktor lain seperti kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan dan minimnya ruang terbuka hijau (RTH) juga berkontribusi terhadap banjir yang semakin parah dari tahun ke tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akibat dari Sistem Kapitalisme yang Merusak

Banjir yang terus terjadi di Balikpapan bukan sekadar masalah teknis drainase atau kesadaran masyarakat, melainkan merupakan dampak dari sistem kehidupan yang diterapkan saat ini. Kapitalisme liberal yang menitikberatkan pada eksploitasi sumber daya demi kepentingan ekonomi telah mengorbankan keseimbangan lingkungan. Lahan-lahan resapan air semakin berkurang akibat alih fungsi lahan untuk pembangunan infrastruktur dan permukiman tanpa mempertimbangkan keseimbangan ekosistem.

Kondisi ini tidak hanya terjadi di Balikpapan, tetapi juga di berbagai kota lain di Indonesia. Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya teknis seperti perbaikan drainase dan normalisasi sungai, banjir tetap terjadi bahkan dengan dampak yang semakin besar. Ini menunjukkan bahwa solusi yang diterapkan masih bersifat parsial dan belum menyentuh akar masalah.

Islam Menawarkan Solusi Hakiki

Islam sebagai sistem kehidupan memiliki aturan yang memastikan keseimbangan alam dan kesejahteraan manusia. Dalam Islam, tata kelola lingkungan didasarkan pada prinsip keberlanjutan dan keadilan. Negara bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan ekosistem, termasuk mengatur tata ruang agar tidak merusak lahan resapan air dan memastikan pembangunan yang selaras dengan lingkungan.

Selain itu, Islam menanamkan kesadaran kepada individu untuk menjaga kebersihan dan tidak merusak alam. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jauhilah tiga perbuatan terlaknat: buang air di sumber air, di jalan, dan di tempat berteduh.” (HR. Abu Dawud)

Hadist ini menunjukkan bahwa Islam telah lama menekankan pentingnya kebersihan lingkungan, termasuk dalam pengelolaan sampah yang saat ini menjadi salah satu penyebab banjir.

Di bulan Ramadhan ini, bencana banjir yang terjadi hendaknya menjadi bahan muhasabah bagi kita semua. Sudah saatnya kita kembali kepada aturan Allah yang mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan lingkungan. Tanpa perubahan sistemik yang berbasis pada syariat Islam, banjir dan bencana lainnya akan terus berulang, semakin parah, dan membawa lebih banyak kerugian bagi masyarakat. Wallahu a’lam.

Berita Terkait

SWI Tegaskan Kebebasan Pers Bukan Monopoli: Tolak Narasi Wajib Kerja Sama dengan PWI
Negeri Merdeka, Anak Rakyat Sulit Sekolah
Krisis Tenaga Kerja dan Kegagalan Kapitalisme Mewujudkan Kesejahteraan
Pajak : Instrumen Kapitalisme untuk Bertahan dengan Mengorbankan Rakyat
Mampukah Kampung Tangguh Mencegah Narkoba di IKN?
Kapitalisme dan Pajak yang Mencekik, Siapa Sebenarnya yang Diuntungkan?
Anak Berhadapan Dengan Hukum Makin Ramai, Sinyal Bahaya
Sekolah Kurang Peserta Didik, Islam Punya Solusi

Berita Terkait

Minggu, 12 Oktober 2025 - 16:03 WIB

Raja Tramadol dan Eximer, Bos Odi Dalang Racun Generasi: Jual Obat Daftar G ilegal Berkedok Konter Pulsa

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 14:22 WIB

Stop Jangan Mudah Terprovokasi, Tangkap Penyebar Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN

Kamis, 9 Oktober 2025 - 11:49 WIB

LAKSI Mengecam Ujaran Kebencian dan Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN

Rabu, 8 Oktober 2025 - 15:22 WIB

Rakyat Mengecam Pemberitaan Miring Media Asing Pada Hut TNI ke-80 di Monas

Senin, 6 Oktober 2025 - 20:23 WIB

Polisi Temukan Sejumlah Anak Terpisah dari Keluarga Saat HUT ke-80 TNI di Monas

Senin, 6 Oktober 2025 - 03:59 WIB

SWI Tegaskan Kebebasan Pers Bukan Monopoli: Tolak Narasi Wajib Kerja Sama dengan PWI

Minggu, 5 Oktober 2025 - 18:32 WIB

Menjual Donat, Sergio Pilih Jalan Halal Tanpa Korupsi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 15:54 WIB

Indeks Kebebasan Pers Indonesia Anjlok, PWOD Soroti Ketidakhadiran Dewan Pers sebagai Pelindung Jurnalis dan Media

Berita Terbaru

REGIONAL

Dari Aktivis Menjadi Wakil Rakyat Jakarta

Selasa, 14 Okt 2025 - 11:32 WIB