Pamekasan | baranews.com
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pamekasan menggelar kegiatan Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) tahun 2025, Selasa (30/9), di Aula Blok A. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Kementerian Kesehatan yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia sejak 15 September hingga 30 Oktober 2025.
Kepala Lapas Kelas IIA Pamekasan, Syukron Hamdani, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan deteksi dini penyakit menular di lingkungan lapas.
“Sebanyak 795 warga binaan telah menjalani skrining. Dari hasil sementara, enam orang dinyatakan positif dan saat ini ditempatkan di ruang isolasi untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Syukron.
Skrining dilakukan melalui pemeriksaan gejala, Chest X-Ray, dan tes TCM. Kegiatan ini melibatkan 11 petugas lapas serta dua tenaga kesehatan dari Puskesmas Teja, Pamekasan.
Petugas medis lapas, dr. Kristianto, menekankan pentingnya langkah pencegahan tersebut.
“TBC sangat mudah menular di lingkungan hunian padat seperti lapas. Dengan skrining rutin, kita bisa segera mendeteksi sekaligus memberikan pengobatan, sehingga rantai penularan dapat ditekan,” jelasnya.
Salah satu warga binaan, SF (45), yang mengikuti pemeriksaan, mengaku merasa lega.
“Awalnya saya khawatir, tapi setelah diskrining jadi lebih tenang. Harapannya, kalau ada yang sakit bisa segera ditangani,” ucap SF. Red