BKN Bentuk Tim Khusus Perjuangkan Jenderal Hoegeng dan Gus Dur Sebagai Pahlawan Nasional

baraNews

Jumat, 14 Maret 2025 - 08:04 WIB

50234 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA | Sebagai langkah awal, Tim Khusus BKN akan gelar Diskusi Serial Kepahlawanan Jenderal Hoegeng dan Gus Dur di Rawon Bidadari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu,19 Maret 2025 mulai jam 4 sore dan diakhiri buka puasa bersama yang disponsori oleh Rawon Bidadari.

JAKARTA- Hasil kajian awal Barisan Ksatria Nusantara (BKN) merekomendasikan dua nama untuk diperjuangkan sebagai pahlawan nasional, yaitu Jenderal Hoegeng Imam Santoso dan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Jenderal Hoegeng diperjuangkan oleh BKN menjadi pahlawan nasional karena jasanya untuk bangsa ini dalam menjaga stabilitas dan ketertiban di tanah air. Dia juga terkenal sebagai polisi yang jujur, bersih serta memiliki integritas dan moralitas yang tinggi sehingga dapat menjadi teladan bagi bangsa Ini. Sedangkan Gus Dur diperjuangkan oleh BKN menjadi pahlawan nasional karena Gus Dur adalah Presiden RI ke-4 yang merupakan tokoh pluralisme ,toleransi, pejuang HAM dan demokrasi yang sangat besar jasanya dalam menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa ini di saat Indonesia sedang dalam ancaman disintegrasi dan hampir porak poranda karena masalah SARA

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“BKN awalnya mendukung terhadap upaya Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang sering menyampaikan ke publik untuk menjadikan Jenderal Hoegeng Imam Santoso sebagai Pahlawan Nasional. Namun, dari hasil kajian BKN, muncul juga nama KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur untuk diperjuangkan juga sebagai pahlawan nasional,” ujar Ketua Umum BKN, Muhammad Rofi`i Mukhlis alias Cak Ofi, dalam siaran persnya.

Lebih lanjut, Cak Ofi menyampaikan bahwa saat ini, bangsa Indonesia sedang mengalami krisis keteladanan. Karenanya, orang-orang yang memiliki jasa yang besar dan dijadikan pahlawan nasional itu agar perjalanan hidup dan kiprah mereka dapat diteladani.

“Jenderal Hoegeng dan Gus Dur adalah dua tokoh yang masa hidupnya masih tidak terlalu jauh dari kita, hidup di masa pasca kemerdekaan dan berkiprah dalam rangka mempertahanakan dan mengisi kemerdekaan dengan kapasitasnya masing-masing. Sehingga mudah bagi generasi saat ini untuk dapat meneladani mereka berdua dalam konteks mempertahankan dan mengisi kemerdekaan,” ujar Cak Ofi.

Keseriusan BKN dalam memperjuangkan Jenderal Hoegeng dan Gus Dur sebagai pahlawan nasional diwujudkan dengan membentuk tim khusus yang bertugas mengkaji dan melakukan berbagai upaya terkait untuk meloloskan kedua tokoh ini sebagai pahlawan nasional.

“Sebagai langkah awal, tim khusus bentukan BKN akan menggelar Diskusi Serial Kepahlawanan Jenderal Hoegeng dan Gus Dur di Rawon Bidadari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Maret 2025 mulai jam 4 sore dan diakhiri buka puasa bersama yang disponsori oleh Rawon Bidadari,” pungkas Cak Ofi. *

Berita Terkait

Ketua PW GPA DKI Jakarta Dukung Pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI H. M. Soeharto
Publik Menilai Sudah Sangat Tepat Budi Arie Masuk Ke Partai Gerindra
Prof Dr Sutan Nasomal Harapkan Ketegasan Presiden RI Untimatum Menteri Ekstra Atasi Krisis Kemiskinan Beri Terobosan Lapangan Kerja Harapan Rakyat NKRI!!
RPPAI Kritik Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pusat, Abaikan Anak Berkebutuhan Khusus
Prof Dr Sutan Nasomal Sarankan Presiden Prabowo Agar Dirikan Pabrik Aspal berbahan Plastik Limbah Karet Efektif Berdaya Guna!!!
Prof Dr Sutan Nasomal Harapkan Presiden RI Perintahkan Menteri Geliatkan Ekonomi Hapus Angka Putus Sekolah Membengkak Di NKRI!!
PICTA Gelar Sarasehan Nasional: Dorong Reformasi Polri Menuju Institusi Profesional, Transparan, dan Humanis
SWI: Jangan Biarkan Kekerasan Terhadap Jurnalis Menjadi Budaya Baru

Berita Terbaru