Ketum BKN: Rekomendasi PSN PIK 2 Bermasalah, MUI Harus Batalkan!

baraNews

Sabtu, 15 Februari 2025 - 12:39 WIB

50123 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA- Polemik PSN PIK 2 yang masih berlangsung tidak terlepas dari peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan rekomendasi meminta pemerintah untuk mencabut status Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dimiliki Pantai Indah Kapuk atau PIK 2 di Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-4 yang berlangsung selama tiga hari, 17-19 Desember 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.

“Rekomendasi ini sangat kami sesalkan keluar dari lembaga alim ulama yang seharusnya meniadi problem solver atau penyelesai masalah malah menjadi trouble maker atau pembuat masalah. Karena rekomendasi ini jadi legitimasi dan amunisi bagi pihak-pihak yang anti pemerintah untuk menyerang kebijakan pemerintah pusat. Padahal, Pemerintah Pusat punya maksud baik untuk memberdayakan aset tanah milik negara, milk Perhutani, demi kepentingan bangsa dan negara di Tangerang, Banten dengan diserahkan pengelolaannya kepada pihak swasta yang dikenal dengan kawasan PSN PIK 2,” ujar Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), Muhammad Rofi`i Mukhlis atau Cak Ofi dalam siaran persnya.

Lebih lanjut, Cak Ofi menyatakan harapannya agar MUI dapat mengevaluasi kembali rekomendasi tentang PSN PIK 2 yang terlihat dibuat terburu-buru tanpa tabayyun atau melakukan verifikasi dan investigasi di lapangan untuk mendapatkan data yang valid dan komprehensif dari semua pihak, bukan hanya satu pihak saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jika MUI tidak membatakan, menarik rekemondasinya tentang PSN PIK 2, itu sama saja memperkuat citra MUI sebagai lembaga pembuat masalah. Lihat saja polemiknya hari ini sudah nggak karu-karuan. Masyarakat pecah, konflik horisontal setiap saat bisa terjadi karena informasi yang didapat tentang PSN PIK 2 tidak utuh dan menyesatkan, MUI bukannya menengahi malah menjadi bagian dari konflik tersebut. Jika konflik antar masyarakat terjadi, apa MUI mau tanggung jawab? ” Pungkas Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara BKN), Muhammad Rofi`i Mukhlis atau Cak Ofi dalam siaran persnya.

Berita Terkait

Raja Tramadol dan Eximer, Bos Odi Dalang Racun Generasi: Jual Obat Daftar G ilegal Berkedok Konter Pulsa
Stop Jangan Mudah Terprovokasi, Tangkap Penyebar Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN
LAKSI Mengecam Ujaran Kebencian dan Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN
Rakyat Mengecam Pemberitaan Miring Media Asing Pada Hut TNI ke-80 di Monas
Polisi Temukan Sejumlah Anak Terpisah dari Keluarga Saat HUT ke-80 TNI di Monas
SWI Tegaskan Kebebasan Pers Bukan Monopoli: Tolak Narasi Wajib Kerja Sama dengan PWI
Menjual Donat, Sergio Pilih Jalan Halal Tanpa Korupsi
Indeks Kebebasan Pers Indonesia Anjlok, PWOD Soroti Ketidakhadiran Dewan Pers sebagai Pelindung Jurnalis dan Media

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 14:22 WIB

Stop Jangan Mudah Terprovokasi, Tangkap Penyebar Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN

Kamis, 9 Oktober 2025 - 11:49 WIB

LAKSI Mengecam Ujaran Kebencian dan Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN

Rabu, 8 Oktober 2025 - 15:22 WIB

Rakyat Mengecam Pemberitaan Miring Media Asing Pada Hut TNI ke-80 di Monas

Senin, 6 Oktober 2025 - 20:23 WIB

Polisi Temukan Sejumlah Anak Terpisah dari Keluarga Saat HUT ke-80 TNI di Monas

Senin, 6 Oktober 2025 - 03:59 WIB

SWI Tegaskan Kebebasan Pers Bukan Monopoli: Tolak Narasi Wajib Kerja Sama dengan PWI

Minggu, 5 Oktober 2025 - 18:32 WIB

Menjual Donat, Sergio Pilih Jalan Halal Tanpa Korupsi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 15:54 WIB

Indeks Kebebasan Pers Indonesia Anjlok, PWOD Soroti Ketidakhadiran Dewan Pers sebagai Pelindung Jurnalis dan Media

Minggu, 5 Oktober 2025 - 15:36 WIB

Jakarta Darurat Peredaran Obat Keras, APH Tutup Mata, Ketua Umum Elang 3 Hambalang Minta Pemerintah Ambil Sikap

Berita Terbaru

REGIONAL

PERNYATAAN SIKAP KOALISI PEMUDA PEDULI PEMBANGUNAN PAPUA

Senin, 13 Okt 2025 - 05:33 WIB