100 Hari Kinerja Kabinet Prabowo-Gibran Kinerja Menteri ESDM Dipertanyakan Intelektual Papua
Jakarta – Peringatan 100 hari kinerja Kabinet Prabowo-Gibran menjadi momen refleksi bagi berbagai kalangan termasuk Aktivis muda papua. Para menteri atau yang di juluki kabinet merah putih ini patut di pertanyakan. Terutama kinerja buruk menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Yang menambah beban Presiden Prabowo. Ungkap Alfred di Jakarta. Minggu,(09/02/2025)
Sudah sejak awal banyak kebijakan kontroversial muncul dalam tiga bulan pertama kepemimpinan menteri ESDM Bahlil lahadalia. Hingga Presiden Prabowo pun harus turun tangan untuk bergerak cepat, menanggulangi kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, salah satunya yang menghapus pengecer elpiji (LPG) 3 Kg yang bikin gaduh di masyarakat. Bahkan dalam situasi kelangkaan gas melon ini malah diduga dijadikan bahan Candaan oleh Menteri bahlil.
Merespon Hal ini Salah Satu Aktivis Papua Alfred Pabika menilai bahwa saat ini Presiden Prabowo mengahadapi beban berat. Mulai dari kewajiban pembayaran hutang yang cukup besar di tahun ini dan tahun depan hingga merealisasikan janji politik.
Namun di balik tantangan berat yang di hadapi pemerinta masih saja dihadapkan dengan kinerja Mentri yang buruk, walaupun tidak disampaikan langsung namun saya melihat ada kegelisahan di wajah Presiden kita. Ujar Alfred
Kami melihat Kegelisahan Presiden Prabowo ini juga berdasarkan dengan beberapa kinerja menterinya yang dinilai kurang baik, sehingga kegaduhan akibat kebijakan ini lebih kuat dirasakan dibandingkan manfaatnya untuk rakyat. Misalnya kasus kesengsaraan Rakyat untuk mendapatkan Gas melon gara-gara harus berebutan beli di pangkalan,” Alfred pabika.
Merespon kinerja buruk menteri ESDM Bahlil Lahadalia, kami sangat Prihatin dan melakukan diskusi dan konsolidas dengan beberapa pemuda papua di seluru indonesia dan Memandang perlu ada perombakan kabinet sebagai konsekuensi evaluasi terhadap kinerja para menteri. Kami tegaskan bahwa perombakan ini perlu untuk merawat kepercayaan Masyarakat kepada presiden Prabowo Subianto.
Jika pemerintah terlambat dan tidak melakukan perombakan dan memecat beberapa menteri yang bermasalah terutama menteri ESDM Bahlil Lahadali kami akan melakukan konsolidasi untuk aksi dan mendesak agar Menteri Bahlil mundur dari jabatannya untuk menjaga agar kepercayaan publik terhadap Presiden Kita Prabowo Subianto tidak tergerus sehingga masa “Bulan madu” tidak cepat berakhir. Sambung Alfred.