Paguyuban Harusnya Guyub, Bukan Malah Jadi Ajang Konflik

baraNews

Jumat, 24 Januari 2025 - 18:04 WIB

50150 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

 

JAKARTA – Pemilihan dalam suatu paguyuban seharusnya didasari pada kompetensi dan keahlian para calon pengurus. Namun, realitanya, banyak paguyuban yang terhambat oleh kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai dan campur tangan kepentingan pribadi sejumlah anggotanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Paguyuban, sebagai perkumpulan yang diikat oleh rasa kekeluargaan dan tujuan bersama, idealnya berjalan harmonis. Ciri-ciri utama paguyuban, seperti sifat kekeluargaan, pribadi, intim, eksklusif, langgeng, dan menjunjung tinggi solidaritas, seharusnya menjadi landasan dalam setiap proses pengambilan keputusan, termasuk pemilihan pengurus. Namun, ketika kepentingan pribadi lebih diutamakan daripada kompetensi, keselarasan dan tujuan bersama tersebut terancam.

Sumber internal yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kekurangan SDM yang kompeten di beberapa bidang menjadi kendala utama. “Meskipun secara jumlah anggota cukup, keahlian spesifik yang dibutuhkan untuk mengelola paguyuban ini kurang,” ujarnya. Hal ini mengakibatkan proses pemilihan menjadi kurang efektif dan berpotensi menimbulkan konflik internal.

Lebih lanjut, sumber tersebut menambahkan bahwa adanya kepentingan pribadi dari beberapa anggota juga turut memperkeruh suasana. “Kepentingan pribadi ini seringkali mengaburkan penilaian objektif terhadap calon pengurus yang sebenarnya kompeten,” kata sumber tersebut.

Kondisi ini sangat disayangkan, mengingat paguyuban memiliki peran penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Keberhasilan paguyuban dalam mencapai tujuannya sangat bergantung pada kepemimpinan yang efektif dan pengurus yang kompeten. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran kolektif dari seluruh anggota untuk mengutamakan kompetensi dan keahlian dalam proses pemilihan, serta meminimalisir pengaruh kepentingan pribadi. Harapannya, paguyuban dapat berjalan dengan selaras dan mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.

Report,

Berita Terkait

Stop Jangan Mudah Terprovokasi, Tangkap Penyebar Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN
LAKSI Mengecam Ujaran Kebencian dan Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN
Rakyat Mengecam Pemberitaan Miring Media Asing Pada Hut TNI ke-80 di Monas
Polisi Temukan Sejumlah Anak Terpisah dari Keluarga Saat HUT ke-80 TNI di Monas
SWI Tegaskan Kebebasan Pers Bukan Monopoli: Tolak Narasi Wajib Kerja Sama dengan PWI
Menjual Donat, Sergio Pilih Jalan Halal Tanpa Korupsi
Indeks Kebebasan Pers Indonesia Anjlok, PWOD Soroti Ketidakhadiran Dewan Pers sebagai Pelindung Jurnalis dan Media
Jakarta Darurat Peredaran Obat Keras, APH Tutup Mata, Ketua Umum Elang 3 Hambalang Minta Pemerintah Ambil Sikap

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 22:29 WIB

Kepala Desa Bingung, Puskesmas Sodorkan Berkas: “Sapi Punya Susu, Kerbau Punya Nama”

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:22 WIB

Pangdam XXIII/Palaka Wira: Palaka Wira Fest Bukti Kemanunggalan TNI dan Rakyat

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 03:36 WIB

Peduli Sesama, Lapas Pamekasan Hadirkan Aksi Nyata Pemasyarakatan Berdampak Lewat Baksos Sembako

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 02:22 WIB

Razia Gabungan di Lapas Pamekasan, Sinergi Aparat Tingkatkan Keamanan dan Ketertiban

Jumat, 10 Oktober 2025 - 10:16 WIB

Lapas Pamekasan dan PIPAS Gelar Senam Pagi Bersama, Jaga Kebugaran dan Kekompaka

Kamis, 9 Oktober 2025 - 19:14 WIB

PLN UP3 Kendari Siaga Jaga Keandalan Listrik untuk STQH Nasional XXVIII di Sulawesi Tenggara

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:11 WIB

Anggota DPR RI Ir. M. Shadiq Pasadigoe Temui Warga X Koto, Bahas Penolakan Rencana Pembangunan PLTP di Tanah Datar

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:11 WIB

Lapas Pamekasan Terima Kunjungan Unira untuk Penanaman Nilai Empat “No”

Berita Terbaru

REGIONAL

Reformasi Polri Adalah Penguatan, Bukan Penggulingan

Minggu, 12 Okt 2025 - 03:41 WIB