Anggota DPR RI Ir. M. Shadiq Pasadigoe Temui Warga X Koto, Bahas Penolakan Rencana Pembangunan PLTP di Tanah Datar

baraNews

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:11 WIB

5060 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis: Rizki Ahmad Rifai

Tanah Datar  – Anggota Komisi XIII DPR RI Ir. M. Shadiq Pasadigoe, SH, MM menghadiri pertemuan bersama masyarakat Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (6/10/2025), untuk mendengarkan langsung aspirasi warga terkait penolakan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) atau geothermal di wilayah Nagari Pandai Sikek dan Nagari Koto Laweh.

Pertemuan digelar sebagai respons terhadap keputusan bersama tokoh masyarakat dan lembaga adat yang menolak kehadiran proyek PLTP tersebut. Turut hadir dalam forum tersebut unsur Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari (BPRN), Kerapatan Adat Nagari (KAN), tokoh adat, pemuda nagari, hingga jajaran perangkat nagari dari kedua wilayah yang menjadi lokasi rencana pembangunan proyek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam sambutannya, Shadiq mengaku prihatin atas munculnya perpecahan di tengah masyarakat yang disebabkan perbedaan pandangan mengenai proyek energi panas bumi tersebut.

“Membentuk persatuan bukanlah pekerjaan yang mudah, tapi menjaga dan merawatnya jauh lebih sulit,” ujar mantan Bupati Tanah Datar dua periode itu.

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Barat I yang mencakup Kabupaten Tanah Datar, M. Shadiq mengingatkan masyarakat agar tetap solid dalam menyuarakan aspirasinya, serta tidak mudah terprovokasi oleh pihak luar yang dapat memicu perpecahan komunal.

“Silakan hubungi saya kapan pun jika ada perlu. Saya siap menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah agar tidak terjadi konflik horizontal,” katanya.

Dalam forum tersebut, perwakilan masyarakat Pandai Sikek menyampaikan bahwa sikap penolakan terhadap proyek geothermal bukan keputusan sepihak, melainkan hasil dari serangkaian musyawarah tokoh adat, Niniak Mamak, BPRN, unsur pemuda, serta para Wali Nagari.

Tokoh itu menegaskan bahwa proyek tersebut dianggap berpotensi mengganggu keseimbangan lingkungan dan mengancam tatanan sosial budaya masyarakat adat Minangkabau yang selama ini memegang prinsip kelestarian dan kebersamaan dengan alam.

Senada dengan itu, Ketua BPRN Koto Laweh turut menyampaikan apresiasi kepada Shadiq atas kesediaannya mendengar langsung suara masyarakat dari akar rumput.

“KAN Koto Laweh bersama anak kemenakan penghulu 60 Nagari Koto Laweh telah melaksanakan musyawarah dan dengan tegas menyatakan penolakan terhadap rencana pembangunan PLTP di wilayah kami,” ungkapnya.

Ketua BPRN menilai, kehadiran seorang anggota DPR RI di tengah masyarakat dalam situasi seperti ini menunjukkan bentuk keterlibatan langsung wakil rakyat dalam menyerap aspirasi dan menjaga stabilitas sosial di tingkat lokal.

Warga yang hadir dalam pertemuan tersebut menyatakan harapannya agar aspirasi mereka benar-benar diperjuangkan hingga ke tingkat pusat. Mereka ingin agar penolakan terhadap proyek PLTP tidak hanya berhenti di tingkat nagari, tetapi juga menjadi pertimbangan serius bagi pemerintah pusat dan pihak terkait yang merancang proyek tersebut.

“Kami berharap Bapak Shadiq dapat menyampaikan suara kami di Senayan. Kami tidak menolak pembangunan, tapi kami ingin pembangunan yang sejalan dengan nilai-nilai adat dan tidak merusak alam,” kata salah seorang Wali Nagari.

Pertemuan ditutup dengan kesepakatan untuk tetap menjaga stabilitas sosial di tengah dinamika pro dan kontra, serta komitmen semua pihak untuk terus berdialog demi mencapai solusi terbaik.

Dengan pertemuan ini, Shadiq menegaskan bahwa dirinya akan membawa pesan masyarakat X Koto, Pandai Sikek, dan Koto Laweh tersebut sebagai bagian dari tugas pengawasan dan pengawalan aspirasi masyarakat dalam proses pembangunan nasional.

Berita Terkait

RSD Kertosono Gelar Donor Darah dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional ke-61
Cegah Stunting Sejak Dini: Mahasiswa KKN Desa Haruyan Dayak Miulan Door to Door Edukasi Warga
Kodam Kasuari Gandeng Kemenag dan BPN “Turun Tangan” Wujudkan Manokwari Kota Asri
Polda Sultra Fasilitasi Restorative Justice, Kasus Pengeroyokan di Bombana Berakhir Damai
SPPG Polda Banten Siap Jadi Role Model: Jaga Mutu dan Gizi Berkualitas Demi Generasi Emas 2045
Kodam Kasuari Gelar Upacara Peringatan ke-97 Hari Sumpah Pemuda “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”
Desakan Pencopotan Kapolda NTB Menguat, Dugaan Penyalahgunaan Wewenang dan Kriminalisasi Aktivis Dinilai Langgar Konstitusi
Kapolda Sultra Buka Rakor Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Ditlantas Polda Sultra dan Instansi Terkait Tahun 2025

Berita Terkait

Selasa, 4 November 2025 - 13:11 WIB

Publik Menilai Sudah Sangat Tepat Budi Arie Masuk Ke Partai Gerindra

Sabtu, 1 November 2025 - 08:20 WIB

Prof Dr Sutan Nasomal Harapkan Ketegasan Presiden RI Untimatum Menteri Ekstra Atasi Krisis Kemiskinan Beri Terobosan Lapangan Kerja Harapan Rakyat NKRI!!

Selasa, 28 Oktober 2025 - 16:36 WIB

RPPAI Kritik Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pusat, Abaikan Anak Berkebutuhan Khusus

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:58 WIB

Prof Dr Sutan Nasomal Sarankan Presiden Prabowo Agar Dirikan Pabrik Aspal berbahan Plastik Limbah Karet Efektif Berdaya Guna!!!

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:18 WIB

Prof Dr Sutan Nasomal Harapkan Presiden RI Perintahkan Menteri Geliatkan Ekonomi Hapus Angka Putus Sekolah Membengkak Di NKRI!!

Senin, 20 Oktober 2025 - 19:38 WIB

PICTA Gelar Sarasehan Nasional: Dorong Reformasi Polri Menuju Institusi Profesional, Transparan, dan Humanis

Minggu, 19 Oktober 2025 - 23:35 WIB

SWI: Jangan Biarkan Kekerasan Terhadap Jurnalis Menjadi Budaya Baru

Minggu, 19 Oktober 2025 - 21:31 WIB

Suta Widhya Usul Ketua RT/RW Terima Upah Setara UMR

Berita Terbaru