“Pagar Laut PIK 2: Wlfridus Yons Ebit soroti Pembangunan Ambisius atau Bencana Ekologis?

baraNews

Kamis, 30 Januari 2025 - 10:31 WIB

50644 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Pembangunan pagar laut di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) menuai polemik dan kekhawatiran dari berbagai pihak, khususnya pemerhati lingkungan dan komunitas nelayan.

Proyek yang digagas oleh Agung Sedayu Group dan Salim Group ini dinilai berpotensi memberikan dampak ekologis yang signifikan terhadap ekosistem pesisir Jakarta.

Hal ini mendapat sorotan dari aktivis juga pemerhati lingkungan sosial, bahwa pembangunan pagar laut dan reklamasi di kawasan PIK 2 dapat menyebabkan berbagai permasalahan ekologis, termasuk perubahan arus laut, peningkatan abrasi di wilayah pesisir sekitar, serta hilangnya habitat mangrove yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pembangunan ini tidak hanya mengubah lanskap pantai secara drastis, tetapi juga mengancam keberlanjutan biota laut yang bergantung pada ekosistem alami. Hilangnya mangrove dan terumbu karang akan berdampak pada penurunan populasi ikan, yang berimbas pada mata pencaharian nelayan lokal,” ujar Wilfridus Yons Ebit di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Selain dampak ekologis, Ebit yang juga tergabung dalam organisasi Pedagang Pejuang Indoensia Raya, dan Tani merdeka menambahkan, pembangunan ini juga menimbulkan kekhawatiran bagi komunitas nelayan yang menggantungkan hidup mereka pada hasil laut.

Reklamasi yang dilakukan di wilayah pesisir dapat menyebabkan pendangkalan dan perubahan pola arus, sehingga mempersulit akses bagi kapal-kapal nelayan. Disisi lain juga memperparah kondisi ekonomi masyarakat kecil yang menggantungkan hidup dari sumber daya alam.

Banyak nelayan dan pedagang kecil yang terdampak oleh proyek reklamasi ini, mengalami penurunan pendapatan akibat berkurangnya hasil tangkapan ikan dan terganggunya akses perdagangan di wilayah pesisir.

Dalam menghadapi polemik ini, Ebit juga mengajak berbagai organisasi lingkungan juga lebaga pedidikan harus menjadi pusat gerakan opini publik yang kritis agar berama sama mendesak pemerintah dan pihak pengembang untuk melakukan kajian lingkungan yang lebih komprehensif serta transparan. Mereka menuntut adanya evaluasi mendalam terkait dampak jangka panjang proyek ini sebelum kelanjutan pembangunan.

“Pembangunan berbasis reklamasi harus dilakukan dengan pertimbangan ekologis yang matang. Kita tidak bisa mengorbankan lingkungan demi kepentingan ekonomi semata. Harus ada keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan lingkungan,” kata Wilfridus Yons Ebit.

Berita Terkait

Raja Tramadol dan Eximer, Bos Odi Dalang Racun Generasi: Jual Obat Daftar G ilegal Berkedok Konter Pulsa
Stop Jangan Mudah Terprovokasi, Tangkap Penyebar Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN
LAKSI Mengecam Ujaran Kebencian dan Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN
Rakyat Mengecam Pemberitaan Miring Media Asing Pada Hut TNI ke-80 di Monas
Polisi Temukan Sejumlah Anak Terpisah dari Keluarga Saat HUT ke-80 TNI di Monas
SWI Tegaskan Kebebasan Pers Bukan Monopoli: Tolak Narasi Wajib Kerja Sama dengan PWI
Menjual Donat, Sergio Pilih Jalan Halal Tanpa Korupsi
Indeks Kebebasan Pers Indonesia Anjlok, PWOD Soroti Ketidakhadiran Dewan Pers sebagai Pelindung Jurnalis dan Media

Berita Terkait

Minggu, 12 Oktober 2025 - 12:52 WIB

Babinsa Koramil Bulukumpa Gandeng FKPPI dan PPM Gelar Patroli Kolaborasi, Jaga Kamtibmas di Malam Hari

Minggu, 12 Oktober 2025 - 11:49 WIB

PENJELASAN Kolonel Daniel Manalu, Praka Amin Gugur Di Tembak KKB di Papua Barat, Senjata Dirampas

Minggu, 12 Oktober 2025 - 10:30 WIB

RENOVASI KANTOR KUA DIDUGA TIDAK TRANSPARAN Warga Tuntut Kepala Kantor KUA Kecamatan Ujung Loe Bertanggung Jawab

Minggu, 12 Oktober 2025 - 03:41 WIB

Reformasi Polri Adalah Penguatan, Bukan Penggulingan

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 12:32 WIB

Patroli Gabungan TNI–Komduk Wujudkan Keamanan Wilayah Gantarang di Malam Akhir Pekan

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 08:37 WIB

Pimpinan Redaksi Media Online Satya bhayangkara” Muh Darwis Dg Situju. Turun Langsung Memantau Kebakaran Sumur Bor Dibontoa Berikut Temuannya.

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 08:16 WIB

Temui Wamen Pariwisata, Bupati Andi Utta Undang ke Festival Pinisi

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 07:29 WIB

Aktivis 98 Serukan: Hentikan Narasi Provokatif Bubarkan Polri

Berita Terbaru