Kab. Bandung , Bara-news.com // Dinegara beriklim empat musim, stroberi hanya bisa dipanen sekali dalam setahun, biasanya pada Februari hingga Maret, dengan masa panen yang singkat, sekitar dua hingga empat minggu. Namun, kondisi berbeda terjadi di Indonesia. Berkat iklim tropis yang stabil serta penerapan teknik budidaya yang tepat, stroberi dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi besar dalam pengembangan stroberi sebagai komoditas agribisnis bernilai ekonomi tinggi.
Hal ini dibuktikan disalah satu lokasi perkebunan stroberi yang sukses mengoptimalkan potensi ini adalah Perkebunan Stroberi di Jalan Pinus Lien, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Dengan dukungan teknologi seperti sistem polibag, produktivitas dan kualitas stroberi semakin meningkat
Direktur Utama PT. TAS Hari Haryanto, menaruh harapan besar akan meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. Haryanto mengungkapkan pentingnya pupuk organik cair dalam menjawab kebutuhan petani akan pupuk berkualitas tinggi. “Kami berharap dapat melihat hasil panen para petani meningkat secara maksimal,” ujarnya
Dengan penerapan sistem polibag, pemanfaatan pupuk organik cair, serta dukungan teknologi modern seperti greenhouse dan hidroponik, stroberi dapat diproduksi secara berkelanjutan sepanjang tahun.
Menurut prof Rahman Dj Juansa, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), salah satu keunggulan utama budidaya stroberi di Indonesia adalah kemampuannya untuk diproduksi tanpa terpengaruh musim. “Di negara beriklim empat musim, stroberi hanya bisa dipanen satu kali dalam setahun. Namun, di Indonesia, dengan manajemen budidaya yang tepat, tanaman ini bisa berbuah sepanjang tahun, meningkatkan produktivitas dan nilai ekonominya,” ujarnya.
Menurut prof Rahman DJ juansa , sistem polibag juga dapat meningkatkan efisiensi lahan dan hasil panen. “Polibag memungkinkan petani untuk mengontrol pertumbuhan tanaman dengan lebih baik. Selain itu, pemanfaatan media tanam yang tepat dapat mempercepat proses berbuah dan meningkatkan kualitas hasil panen,” jelasnya.
Menurut prof Rahman Dj Juansa, pupuk organik cair berperan penting dalam meningkatkan efisiensi produksi stroberi. “POC membantu meningkatkan daya tahan tanaman dan mempercepat pertumbuhan. Penggunaannya yang berkelanjutan dapat memperbaiki struktur tanah dan mendukung sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan,” katanya.
Permintaan stroberi terus meningkat di pasar lokal dan ekspor, terutama untuk industri makanan dan minuman, kosmetik, serta kesehatan. Stroberi organik yang dibudidayakan dengan sistem polibag dan menggunakan pupuk organik cair memiliki nilai jual yang lebih tinggi karena lebih sehat dan berkualitas. Di sisi lain, harga pupuk organik cair relatif bervariasi, tetapi penggunaannya dinilai sebagai investasi jangka panjang yang dapat meningkatkan hasil produksi dan keuntungan petani.
Salah satu lokasi perkebunan stroberi yang sukses mengoptimalkan potensi ini adalah Perkebunan Stroberi di Jalan Pinus Lien, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Dengan dukungan teknologi seperti sistem polibag, greenhouse, dan hidroponik, produktivitas dan kualitas stroberi semakin meningkat . Red *E.S*
Sumber liputan Asep Saepuloh