Menag Minta Ilmu Ekoteologi dan Pelestarian Alam Masuk ke Kurikulum Pendidikan Agama

baraNews

Rabu, 22 Januari 2025 - 18:22 WIB

50182 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta. Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta jajarannya di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam untuk memasukkan ekoteologi dan pelestarian alam ke dalam kurikulum pendidikan agama dan keagamaan.

“Konsep khalifah dalam Islam menjadi landasan moral untuk mengajarkan siswa menjaga lingkungan hidup. Al Quran dan hadis memberi pesan tegas untuk tidak merusak bumi,” ujar Menag, Rabu (22/1/25).

Menag mengungkapkan tiga fokus pengembangan pendidikan agama dan keagamaan di masa depan, yakni isu lingkungan, toleransi, dan nasionalisme.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menekankan relevansi pendidikan dalam menjawab tantangan zaman, terutama krisis lingkungan. Nasaruddin menyebutkan pentingnya pendekatan ekoteologi untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam pelestarian alam.

Ekoteologi bisa dipahami sebagai konsep yang membahas tentang interrelasi antara pandangan teologis-filosofis yang terkandung dalam ajaran agama dengan alam, khususnya lingkungan.

Menag berharap nilai-nilai ini dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan agama, menjadikan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab manusia.

Visi kedua yang diangkat adalah penguatan toleransi melalui moderasi beragama. Menag menyebut “Kurikulum Cinta” sebagai pendekatan inovatif untuk mengintegrasikan nilai moderasi ke dalam pembelajaran Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan.

“Pendidikan adalah jalan utama untuk menciptakan masyarakat yang harmonis di tengah keberagaman,” ujar Menag.

Moderasi beragama dianggap strategis dalam membangun masyarakat yang inklusif serta menanamkan nilai Islam rahmatan lil ‘alamin di berbagai tingkatan pendidikan.

Nasionalisme menjadi pilar ketiga. Menag menekankan pentingnya pendidikan sejarah, penguatan budaya lokal, dan penghayatan nilai-nilai Pancasila sebagai upaya menanamkan cinta tanah air.

“Nasionalisme bukan sekadar slogan, melainkan ruh dari setiap kebijakan pendidikan kita,” jelas Menag.

Pendidikan agama diharapkan menjadi benteng untuk menjaga identitas bangsa di tengah derasnya pengaruh budaya asing. Sehingga, generasi muda memiliki wawasan global tanpa kehilangan akar budaya dan cinta tanah air.

(ndt/hn/nm)

Berita Terkait

Covid Sudah Pergi, Tapi Luka Hukum Masih Tinggal: Kisah Erna yang Terseret
Pendidikan Politik NasDem: Bangun Etika dan Peran Pemuda dalam Demokrasi
Kalapas Pamekasan Pererat Sinergi dengan Satbrimob Polda Jatim, Bahas Penguatan Keamanan dan Pelatihan Petugas
Pemkot Bandung Perketat Pengawasan Pelaksanaan MBG
Gubernur Sulut Apresiasi PWI,Rakerda Momentum Satukan Wartawan
Federasi Buruh Kerakyatan Sampaikan Himbauan Perayaan Mayday 2025 Aman, Damai dan Kondusif
Upacara Penutupan Latihan Kemampuan Dasar Brimob
Demi Perdamaian, Prof Dede Sebut Paus Fransiskus Patut Jadi Teladan Bagi Pemimpin Politik Dunia

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:20 WIB

Satgas CIMIC XXXI-O Laksanakan Monitoring QIPS di Marjayoun Lebanon

Selasa, 29 April 2025 - 18:53 WIB

Satgas FHQSU XXVI-Q Laksanakan Meeting SSAFE Training Bersama Security Section

Jumat, 25 April 2025 - 16:47 WIB

Pererat Hubungan Bilateral, Kasad Terima Kunjungan Kehormatan Kasgab Jepang

Kamis, 24 April 2025 - 17:54 WIB

Pertunjukan Seni dan Budaya Indonesia Memukau Dunia Dalam Rangka Medal Parade Ceremony Sstgas BGC 39-F Monusco

Selasa, 15 April 2025 - 15:20 WIB

Pererat Persahabatan, Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad dan Batalyon 3 RAMD Malaysia Sukses Gelar Patkor Seri I 2025

Kamis, 27 Maret 2025 - 06:59 WIB

bank bjb dan BPSDM Provinsi Jawa Barat Perkuat Sinergi untuk Tingkatkan Sumber Daya Manusia

Selasa, 25 Maret 2025 - 09:23 WIB

Pentingnya Mempersiapkan Dana Pendidikan Sejak Dini

Sabtu, 22 Maret 2025 - 11:38 WIB

Kuatkan Silaturahmi, bank bjb Gelar ‘bjb Berbagi, Ramadan Memberi

Berita Terbaru