Jambi, 22 Januari 2025 – Koalisi Muda Aktivis Nusantara yang berasal dari Jambi dan Jakarta memonitor penyelidikan Polda Metro Jaya atas dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi pada pengadaan barang dan jasa tahun 2019 hingga 2023 di Petrochina.
Berdasarkan hasil investigasi oleh BPK RI yang diberikan kepada Kapolda Metro Jaya, dalam LHP tersebut terdapat indikasi kerugian negara sebesar Rp60,04 miliar dari tujuh paket pekerjaan tersebut.
Dalam seruan aksi yang disebar oleh para aktivis tersebut, mereka mendorong sikap tegas Polda Metro Jaya dan SKK Migas atas hasil LHP BPK tersebut. “Kami menunda aksi di depan Polda Metro Jaya dan SKK Migas pada Senin lalu karena situasi tidak kondusif. Jakarta sedang hujan deras. Namun, semangat kami untuk mengawal temuan kerugian negara tersebut tidak surut. Kami khawatir kasus ini menguap, seperti kasus K3 di Petro yang sudah di-SP3,” ucap Selvin selaku pengurus KMAN.
Para aktivis menyayangkan banyak masalah yang terjadi di Petrochina selesai begitu saja tanpa ada ketegasan dari pemerintah. Hal ini mencerminkan ketidakpuasan para aktivis terhadap penanganan kasus yang kurang transparan. Dalam wawancara, mereka berharap agar tidak ada kompromi terhadap tindakan yang merugikan negara dan mencemari integritas pemerintah.
“Beberapa tahun ini, kita tahu Petrochina banyak membuat masalah di sini. Namun kali ini kami akan desak SKK Migas dan aparat penegak hukum untuk tegas. Kami menuntut Kapolda dan Kepala SKK Migas mundur saja jika tidak berani menindak pencuri uang negara. Kami akan terus konsolidasi dan aksi untuk menuntut tindakan tegas terhadap perusahaan asing itu,” sambut Selvin kepada media.